Kesempatan Jalan Sehari #SekitarBengawan

Hari itu selasa, 14 April 2015. Harusnya aku tidak libur karena memang jadwalnya masuk dan tak ada warna merah di kalender. Namun hari itu aku gunakan benar untuk belajar di sekelilingku. Selama ini aku terlalu asyik dengan tempat menarik di luar kota, sedangkan di sekitar Bengawan aku malah acuh 😥 kini saatnya beraksi ^_^

Ia pun belajar tentang yang ia dengar, lihat, dan rasakan.

Ia pun belajar tentang yang ia dengar, lihat, dan rasakan.

Jam masih menunjukkan angka 10an entah lebih atau kurang. Aku dan seorang kawan beserta anaknya memulai perjalanan sederhana ini. Anak itu sengaja kami ajak meski awalnya kawanku agak ragu. aku yakinkan bahwa aku bisa memboncengkan mereka. Kalau tidak sekarang untuk mengajak lalau kapan lagi? Pikirku. sebab kualitas itu sangat diperlukan bagi orang seperti kami yang menghabiskan hari untuk mengabdi pada pendidikan. semoga Tuhan memberikan pahala atas karunia ilmu yang kami bagi: amin.

Lokananta di siang hari itu :)

Lokananta di siang hari itu 🙂

Baca lebih lanjut

Panik? Nggak lagi-lagi deh #2

Anakku datang kepada bunda partnerku dan bilang
“Bunda aku panas tinggi”
Wew. . . . . kawanku kaget sekaligus tertawa. Begitu pun aku tertawa geli dengan keluhan anakku. Bukan tidak percaya atau menertawakan dalam seginegatif. Tapi di benak kami: mengapa ananda ganteng ini baru mengeluh sekarang? Saat matanya mulai panas dan berair. Memang dia panas. Dan aku yakin tinggi: mangar-mangar. Ini beda dengan aku yang dulu. Baca lebih lanjut

panik? nggak lagi deh!!

aku masih tergopoh-gopoh ketika bunda itu panik karena anandanya belum ketemu juga saat akan dijemput. sementara hari sudh semakin sore. aku sudah mencari ke salah satu rumah anakku yang kebetulan dekat dengan tempat belajar kami. nihil tak ada.

aku tak terpikir untuk mencari ke sekolah taman kanak-kanak tempat anak-anak belajar dulu sebelum denganku.

setelah aku cari aku tahu dan bisa mengerti bahwa mereka hanya ingin meluapkan kerinduang dengan masa yang yang baru saja mereka tinggalkan. Baca lebih lanjut

keran pun (tak lagi) bocor

Sabtu siang pulang sekolah, aku berencana untuk ngecek kolam renang yang mau dipakai anak-anak. Kolam renang itu dekat dengan rumah kakakku. So, acara hari itu selain ngecek kolam juga mau mampir ketemu ponakan. Aku bukan memilih-milih keponakan, tapi yang ini lebih dekat. Jadi ya heheeheh si Ardzan paling sering dikunjungi. Baca lebih lanjut

Lho Kok Kerannya Bocor?

keran

keran

Heeheheh dari judulnya jangan dikira bangunan ya atau keuangan xixixix. Kali ini aku mau memperkenalkan salah satu keponakanku. Namanya Ardzan: Muhammad Ardzan Alfarisi. Bukan semata-mata mau ngomongin dia thok thil, melainkan menjadikan dia salah satu contoh dalam sebuah kasus. Ceileh sok keren nih diksinya. Baca lebih lanjut