Di Masjid Merah (kita) Belajar Merendah #Cirebon

Pintu masuk yang dibuka. sayangnya banyak pengemis yang ada di dekat pintu.

Pintu lain yang jika lurus akan sampai pada posisi pintu “normal” dan bagian imam.

Rute selanjutnya dari Kanoman adalah Kasepuhan. Menurut peta yang aku lihat Kasepuhan satu kompleks dengan alun-alun dan masjid agung. Seperti halnya kraton lainnya yang diikuti alun-alun dan masjid agung, begitu pulalah Kasepuhan.
Masjid Agung Kanoman berkebalikan dengan Masjid Agung Kasepuhan. Kanoman identik warna putih. Sementara Kasepuhan dominan warna merah. Aku kurang tahu sejarah perbedaan ini.

Istana yang Tersembunyi: Kraton Kanoman #Cirebon

Hari kedua, istana-istana menjadi tujuan utama. Kraton Kanoman menjadi urutan teratas. Sebab letaknya yang lebih mudah dijangkau dari Slamet Hotel.

Dari penginapan aku naik D6 melewati Jalan Siliwangi, Jalan Karang Getas, hingga Jalan Pasuketan . Kita bilang mau ke Kanoman. Angkot akan menurunkan kita di pertigaan Jalan Pasuketan. Dari Pasuketan kita jalan melewati pasar baju dan bermacam barang seperti di Pasar Klewer, jalan lurus sampai pertigaan vihara. Lalu beloklah ke kiri. Nah ini baru Pasar Kanoman. Pasar ini merupakan pasar tradisional. Jadi yang dijual barang kebutuhan harian. Dari pasar kita masuk ke kanan. Jalannya kecil, seperti halnya gang di pasar. Karena alasan inilah kurasa Kanoman lebih sepi dibanding Kasepuhan.

Masjid At-Taqwa dan Alun-alun Kejaksaan #Cirebon

Pertama tahu masjid ini pagi sewaktu menuju penginapan setelah ngemper di Parujakan. Sebelum berangkat ke Cirebon, aku justru tidak tahu ada masjid agung selain Masjid Merah. Tentu saja ini menjadi salah satu kejutan jalan-jalan kali ini.

Sesorean di Jantung Kota Bandung

Setelah beres administrasi di Moritz, kami istirahat sejenak hingga ashar. Awalnya kami berencana naik ke menara Masjid Raya Bandung yang ada karpet kerennya itu sekaligus ibadah maghrib-isya. Namun sesampai di sana, kami baru tahu bahwa menara dibuka dari jam 9 pagi hingga 4 sore dipotong waktu salat. Alhasil kami tidak kebagian naik menara karena jam menunjukkan pukul 5. Oke, kami putuskan persiapan ibadah saja.

Masjid Agung Jami’ #Malang

Masjid Agung Jami di malam hari.

Adzan masih berkumandang. Kebesaran Tuhan diserukan mengisi rongga tiap telinga: juga telingaku. Aku menyengajai salat maghrib dan isya di masjid kenamaan Kota Malang. Kemahsyurannya tak bisa dihindarkan. Keindahan toleransi semakin mencuatkan namanya.

Masjid Agung Jami’ Malang dari kejauhan di siang hari: ambilnya sedikit tertutup seng renovasi Alun-alun Malang.