Perjalanan dilanjutkan ke depan Monumen Mas TRIP. Apalagi kalau bukan salah satu gereja kenamaan Kota Bakso ini. Gereja Ijen begitu orang-orang menyebutnya. Bertepatan hari Minggu sebagai hari ibadah, aku agak ragu untuk mengunjungi bangunan indah menjulang itu. Namun pengalaman ke Gereja Merah Kediri membuatku berkata: Mengapa tidak dicoba?
Jam menunjukkan angka 10an. Sinar matahari makin terik. Aku menuju depan gereja, tapi tutup. Berjalan menyusuri tepi gereja dan membuahkan hasil. Pintu samping kiri yang terbuka. Dari kejauhan terlihat sekelompok jemaat yang berkumpul di teras bangunan. Aku kurang tahu bangunan apakah itu, yang jelas ketika melihat aku datang acara perbincangan dihentikan sejenak. Seorang di antara mereka mendatangi dan menyapa. Aku mengutarakan niatku untuk mengunjungi gereja. Voila . . . . aku diizinkan.
Baca lebih lanjut