Beranda » sokanalitis » Bulan andung-andung

Bulan andung-andung

Bulan andung-andung
Datang datanglah
Saat kangen saat rindu
Indahnya bulan purnama aduh kang mas
Sinarmu yang terang
Tiba-tiba tertutup awan
Hatiku pun sedih, bunga layu, alam sendu aduh kang mas
Merindukan sinarmu yang hilang
Tak terasa berlinang
Air mataku berlinang-linang

Bulan tertutup mendung
Di mana cahyamu yang bersinar indah dulu
Bulan berganti tahun aduh kang mas
Menanti kekasih janji pergi akan kembali
Hatiku pun sedih bunga layu alam sendu aduh kang mas
Mengharapkan kekasih kembali
Tak terasa berlinang
Air mataku berlinang-linang

Sedari tadi siang, lagu ini tiba-tiba berdengung. Dulu, lagu yang dibawakan Nini Karlina pada 1997 ini disenangi abangku. Kami punya kasetnya di rumah. Rasanya ingin lagi kumpul sambil mendengarkan lagu ini.

Lagu ini memang sangat sedih. Aku masih ingat video klip si gadis yang menikah pada 8 Januari 2006 ini.

Seorang gadis di tepi pantai memandang ke laut di tengah malam. Perahu berjajar di pinggir laut. Beberapa laki-laki berlayar dan akhirnya sebuah caping terbawa ombak. Seorang lelaki kemudian dituntun ke tepian oleh beberapa orang di gelap malam. Pencahayaan dari obor menambah dramatis malam itu.

Ini sangat-sangat tepat aku rasa dengan isi lagu. Liriknya mengena. Saat bulan purnama muncul dengan sendirinya rasa rindu muncul. Apalagi, seorang kekasih yang lama pergi. Kesetiaan seorang gadis (yang menanti di pantai) sangat tepat dengan bulan yang tiba-tiba tertutup awan dan terbawanya topi caping ke pasir pantai. Sungguh lagu ini membuktikan bahwa sekali lagi. Cinta adalah kekuatan untuk setia. Bahkan, ketika sebuah “kematian” yang memisahkan.

Saya tak bisa membayangkan ketika memiliki “kekasih” yang meninggalkan saya atau kami berjauhan. Hari-hari hanya untuk menanti dia yang pergi meninggalkan sebuah janji akan kembali ke sisi. Namun, saat terjadi sesuatu, seakan seluruh alam merasakan hal sama (Hatiku pun sedih, bunga layu, alam sendu aduh kang mas). Itu semua seperti bulan purnama indah yang tiba-tiba tertutup awan. Mendung dan akhirnya hujan. Tak ada yang bisa dilakukan seorang gadis setia selain melinangkan air mata. Cinta seperti bulan purnama dan bencana seperti awan yang menutupinya.

Meski lagu ini populer saat saya SD bukan berarti ketajaman asah diragukan heheheheheh……

8 thoughts on “Bulan andung-andung

Tinggalkan komentar